Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam kesempatan ini perkenankan kami melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kami sepanjang tahun 2021 sebagai pengurus Perusahaan. Laporan Tahunan PT Perkebunan Nusantara IX tahun buku 2021 ini merupakan gambaran dari upaya-upaya strategis pihak manajemen, dengan dibantu oleh seluruh insan  karyawan Perusahaan, dalam meraih pencapaian kerja yang lebih baik di tengah kondisi perekonomian global yang penuh tantangan. Upaya tersebut dilandasi oleh pemahaman dan keyakinan Perusahaan yang memaknai kinerja dan kerja keras sebagai wujud tanggung jawab terhadap loyalitas dan kepercayaan yang diberikan oleh segenap pemangku kepentingan. Pengungkapan informasi dalam laporan ini diharapkan dapat memenuhi aspek transparansi dan akuntabilitas kepada pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan, sehingga dapat timbul rasa percaya dan dorongan untuk meningkatkan citra perusahaan.

 

KONDISI EKONOMI MAKRO

Ekonomi Indonesia diperkirakan terus menguat namun perlu mewaspadai risiko ketidakpastian akibat re-eskalasi COVID-19 dan berbagai dinamika ekonomi global. Saat ini Indonesia telah melewati gelombang kedua COVID-19 yang disebabkan oleh varian Delta dan berhasil menurunkan kasus harian secara signifikan. Hal ini mendorong aktivitas ekonomi masyarakat kembali meningkat tercermin dari berbagai perkembangan indikator ekonomi terkini, seperti

indeks mobilitas dan belanja masyarakat, indeks penjualan riil, dan PMI Manufaktur. Meski kasus COVID-19 di dalam negeri relatif terkendali, Pemerintah Indonesia tetap memberlakukan langkah

antisipatif pengendalian pandemi. Meski demikian, berbagai risiko ketidakpastian masih perlu diantisipasi terutama yang bersumber dari dinamika ekonomi global seperti isu rebalancing ekonomi Tiongkok, potensi tapering-off negara maju, dan disrupsi rantai supply global. Selain itu, potensi risiko penyebaran virus COVID-19 juga masih tinggi terutama akibat munculnya varian Omicron. Pemerintah akan terus menerapkan langkah-langkah antisipatif dan responsive dalam mengendalikan pandemi COVID-19. Selain itu, sinergi kebijakan baik fiskal, sektor keuangan dan moneter juga akan semakin diperkuat guna mengantisipasi dampak negative pandemi COVID-19 dan eskalasi risiko perekonomian global.

 

 

Dampak yang masih dialami Perusahaan selama pandemi COVID-19 yakni penurunan jumlah produksi dan terganggunya kelancaran operasional perusahaan. Masalah ini hampir dialami oleh perusahaan di seluruh dunia yang terkena dampak COVID-19, tidak terkecuali pada PTPN IX. Hal ini disebabkan karena adanya penerapan protokol kesehatan di lingkungan Perusahaan. Aktivitas produksi menjadi terganggu karena karyawan harus menjaga jarak. Namun, pandemi tidak hanya dilihat sebagai tantangan dalam seluruh proses tata kelola perusahaan, tetapi Perusahaan memandang sebagai peluang membangun sebuah optimisme baru mendorong percepatan pencapaian program dan usaha PTPN IX.

 

 

KINERJA KEGIATAN USAHA

Realisasi pendapatan tahun 2021 untuk PT Perkebunan Nusantara IX tercatat sebesar  867,48 Milyar naik 10,32% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 786,3 milyar. Sementara aset PTPN IX per 31 Desember tahun 2021 mencapai 5,654 Trilyun atau meningkat 6,10 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,330 Trilyun.

Total Liabilitas Perusahaan di tahun 2021 sebesar Rp 4,23 triliun, naik 3,92 %  jika dibandingkan dengan tahun 2020 yaitu sebesar Rp 4,07  triliun. Sedangkan Total Ekuitas Perusahaan di tahun 2021 adalah sebesar Rp1,41 triliun, atau naik sebesar  13,16% jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp1,25 triliun namun masih mencatat rugi perseroan tahun 2021 sebesar 200,9 Milliar

KINERJA PERUSAHAAN DALAM PEMENUHAN TARGET RKAP

Setiap tahunnya, Perusahaan membuat rencana kerja dan anggaran (RKAP), yang merupakan rencana perolehan dari beberapa komponen substansial, yang menjadi tolak ukur dalam menilai kinerja Perusahaan. Dapat kami sampaikan bahwa produktivitas Karet realisasi tahun 2021 sebesar 23.687 ton atau sebesar 93,18 % dari RKAP tahun 2021, menurun 8,43 % dari realisasi tahun 2020 (25.868)

 

Selanjutnya, realisasi produksi gula tahun 2021 hanya mencapai 50,36% dari RKAP namun menurun dari tahun 2020 sebesar 65,45% yang disebabkan tebu milik Petani Rakyat yang batal diolah di pabrik gula Perusahaan karena keterlambatan awal giling dibanding PG kompetitor. Produksi hablur tahun 2021 mencapai 55,91%  dari RKAP tahun 2021 namun masih menurun 65,45% dibandingkan  tahun 2020.

 

Sedangkan produktivitas teh  2021 secara total sebesar 2.132 ton atau mencapai 100,72% dari RKAPP tahun 2021 (2.117 ton) dan menurun 1,77% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 2.170 ton, sedangkan untuk komoditas kopi berhasil mencapai 121,08% dibanding RKAPP tahun 2021 atau sebesar 576,9 ton, meningkat 306,52% dari realisasi tahun 2020.

 

Kontribusi porsi penjualan tahun 2021 sebesar Rp 867,485 milyar  di dominasi oleh komoditi karet 81%, komoditi tebu 4%, komoditi teh 3%, agrowisata 3% dan komoditas lain sebesar 9%.

 

KENDALA DAN SOLUSI PENANGANAN STRATEGIS

Sepanjang tahun 2021 iklim usaha nasional dipenuhi dengan berbagai tantangan yang menuntut Perusahaan untuk meningkatkan upaya-upaya untuk mempertahankan eksistensinya. Dampak  pandemi Covid-19 yang muncul dan melumpuhkan berbagai bisnis, membuat Perusahaan berupaya untuk melindungi karyawan dan bisnisnya.  PTPN IX menyusun enam Protokol Penanganan COVID-19 yang diterapkan, yaitu: Protokol Preventif, Protokol Business Continuity, Protokol Curative, Protokol Media Handling, Protokol Support Logistics, dan Hotline Call Information COVID-19 yang terhubung dengan Perkebunan Nusantara Group.

 

Di samping itu, PTPN IX juga telah menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) melalui Penyusunan Protokol New Normal di lingkungan unit kerja dengan memperhatikan berbagai unsur baik pada aspek sumber daya manusia, cara kerja operasional perusahaan termasuk proses maupun teknologi, serta dampaknya bagi pelanggan, mitra, dan stakeholders lainnya. Dengan

demikian, Perusahaan dapat memastikan keberlangsungan bisnis sejalan dengan protokol kesehatan. Manajemen  juga telah mendukung pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19, dengan menerapkan protocol kesehatan yang telah disosialisasikan kepada karyawan termasuk pekerja di kebun atau unit, serta memberikan fasilitas vaksin baik bagi masyarakat maupun karyawan.

 

 Beberapa tantangan finansial  perlu diatasi terutama mengingat kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan belum menunjukkan angka yang baik di tahun 2021.  Untuk menjawab tantangan tersebut, Perusahaan telah merancang kebijakan strategis yang dirumuskan dalam kerangka kerja arahan strategis dari Holding Perkebunan, sebagai upaya Perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja, juga untuk meraih peluang ke depannya. Arahan strategis tersebut meliputi:

 

  1. Portfolio Optimization & Operational Excellence yang dilakukan untuk kegiatan operasional Perusahaan, yakni dengan fokus pada komoditas kunci; meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan operasional; mencapai cost leadership dan memperbaiki posisi keuangan serta restrukturisasi keuangan dan meningkatkan tata kelola perusahaan.

 

  1. Commercial Excellence & Downstream Expansion yang berfokus pada integrasi antara fungsi penjualan dan pemasaran; perluasan bisnis retail dan jejak pelanggan khususnya penguatan Unit Produksi dan Pemasaran Produk Hilir (UPH)

 

  1. Asset Optimization & Strategic Partnership yang terkait dengan monetisasi atau divestasi aset non-inti; membentuk kemitraan strategis baik dengan BUMN lain maupun swasta; serta memberdayakan UMKM dan smallholders.

 

  1. Capability & Culture Development yang meliputi pengembangan kapabilitas teknis dan manajerial SDM; pengembangan kapabilitas R&D dan advisory; serta penerapan budaya baru.

 

  1. System & Technology Enhancement yang berkaitan dengan peningkatan digitalisasi dan penggunaan teknologi untuk kegiatan operasi dan bisnis.

 

Inisiasi strategis yang dibuat berkesinambungan dengan inisiasi tahun-tahun sebelumnya diharapkan dapat memberi dampak positif bagi iklim usaha Perusahaan. Hal ini selaras dengan komitmen segenap Insan Perusahaan untuk menjaga agar Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan dapat terealisasi sesuai atau bahkan melampaui target. Adapun segenap anggota manajerial akan senantiasa mempelajari keadaan bisnis dari berbagai aspek, agar dapat membuat kebijakan strategis untuk menggapai hasil terbaik di tengah tantangan yang ada.

 

 

PANDANGAN BOARD OF MANAGEMENT TERHADAP PROSPEK USAHA

Merujuk kepada Laporan Perekonomian Indonesia 2021 yang dirilis oleh Bank Indonesia, menyatakan bahwa perekonomian Indonesia diprediksi meningkat lebih tinggi pada tahun 2022 sejalan dengan membaiknya permintaan domestik. Akselerasi perekonomian nasional di 2022 didukung oleh peningkatan mobilitas seiring dengan penyebaran COVID-19 yang lebih terkendali dan akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor prioritas yang semakin luas disertai optimalisasi implementasi paket kebijakan terpadu KSSK, serta stimulus kebijakan fiskal Pemerintah dan bauran kebijakan Bank Indonesia. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 akan mencapai 4,7-5,5%, sejalan dengan akselerasi konsumsi swasta dan investasi, di tengah tetap terjaganya belanja fiskal Pemerintah dan ekspor, meski risiko kenaikan kasus COVID-19 perlu terus diwaspadai.

 

Akselerasi pemulihan ekonomi juga dibarengi dengan stabilitas yang tetap terjaga. Stabilitas eksternal pada 2022 diperkirakan tetap terjaga dengan defisit transaksi berjalan yang tetap rendah dan berada pada kisaran 1,1-1,9% dari PDB, dengan surplus neraca transaksi modal dan finansial yang meningkat. Stabilitas nilai tukar Rupiah terjaga ditopang kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap baik, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih

berlangsung seiring dengan normalisasi kebijakan moneter di negara maju. Inflasi diprakirakan terkendali dalam kisaran sasaran yaitu 3±1%, meskipun meningkat sejalan dengan kenaikan permintaan domestik.

Sementara itu, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, nilai ekspor Pertanian Januari-November 2021 sebesar Rp569,11 triliun rupiah naik 42,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang hanya mencapai Rp399,45 triliun, dan sebagian besar dari nilai tersebut

merupakan kontribusi dari sektor perkebunan. Pada 2022, sektor pertanian diperkirakan akan tumbuh sekitar 2%, dengan ekspektasi kinerja pada Q4 yang membaik sesuai konsistensi pola yang terjadi. Tantangan ke depan tidak lebih ringan karena lingkungan internal dan eksternal sektor pertanian yang berubah sangat cepat. Kinerja ekonomi makro Indonesia terlihat lebih baik dengan catatan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,51% pada Q3-2021, sedikit lebih rendah dari 7,07% pada Q2-2021. Daya beli masyarakat perlahan mulai meningkat seiring

dengan ekspektasi positif terhadap pemulihan ekonomi dan penanggulangan pandemi, dukungan vaksinasi dan protocol Kesehatan.

 

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TAHUN 2020

Good corporate governance (GCG) merupakan pilar kuat untuk menjaga pertumbuhan perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan senantiasa berupaya menerapkan dan meningkatkan kualitas GCG terhadap seluruh pemangku kepentingan dengan mematuhi peraturan perundang- undangan yang berlaku. Manajemen juga senantiasa merevisi berbagai kebijakan, standar, pedoman, dan prosedur, sesuai dengan berbagai perubahan peraturan perundang-undangan, keadaan lingkungan bisnis, dan juga perkembangan usaha dan kinerja global dan perusahaan.

PT Perkebunan Nusantara IX memiliki komitmen yang besar atas penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik di lingkungan Perusahaan, menerapkan prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibility, independent dan fairness.

Perusahaan berkomitmen untuk selalu menerapkan standar GCG terbaik melalui berbagai usaha perbaikan dan peningkatan, serta merujuk pada standar minimal maupun rekomendasi yang harus dipenuhi. Penerapan prinsip GCG di lingkup Perusahaan dilandaskan pada ketentuan dan peraturan yang berlaku, diantaranya Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, Peraturan Menteri No.PER-01/ MBU/2011 dengan tetap memperhatikan ketentuan, dan norma yang berlaku serta Anggaran Dasar Perusahaan.

Untuk menilai sejauh mana penerapan GCG di lingkungan PTPN IX, maka dilakukan assessment GCG setiap tahun oleh auditor internal dan eksternal. PTPN IX berkomitmen menegakkan penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) dan Implementasi Whistle Blowing System (WBS) . Kebijakan anti penyuapan yang telah diterapkan oleh PTPN IX  diharapkan bisa membantu perusahaan untuk menghindari atau mengurangi biaya, risiko dan kerugian yang disebabkan penyuapan, memberantas korupsi, mempromosikan kepercayaan dan keyakinan dalam penanganan bisnis, serta meningkatkan reputasi perusahaan.Perusahaan juga memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan Keterbukaan Informasi Publik, baik mengenai kebijakan, standard operational prosedur maupun data dan informasi untuk memenuhi kebutuhan publik.

Dalam menjalankan fungsinya, Board of Management didukung oleh berbagai organ pendukung yang memberikan berbagai rekomendasi terkait berbagai aspek pengelolaan bisnis perusahaan. Peran berbagai organ ini menjadi sangat penting, agar dalam pengambilan keputusan, Direksi telah mempertimbangkan berbagai perspektif lengkap dari berbagai aspek; termasuk dari segi keberlangsungan bisnis, maupun kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Perubahan Komposisi Board of Management

Pada tahun 2021, susunan Board of Management PT Perkebunan Nusantara IX  telah mengalami perubahan seiring dengan ditetapkannya  SK Menteri Negara BUMN RI Nomor SK- 369/MBU/12/2021 dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III Nomor : DSDM/SKPTS/R/221/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi PT Perkebunan Nusantara IX

Komposisi Board of Management pada 31 Desember 2021 adalah sebagai berikut

No

Nama

Jabatan

1

DODIK RISTIAWAN

DIREKTUR

2

AFFAN SAFIQ

SEVP BUSINESS SUPPORT

3

BUDIYONO

SEVP OPERATION

Segenap Board of Management berkomitmen untuk menjalankan amanah jabatan ini dengan senantiasa mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik untuk kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

PENUTUP

Dalam mengelola Perseroan, Board of Management  tetap berkomitmen selalu memberikan yang terbaik guna perbaikan pencapaian kinerja secara berkelanjutan.

Board of Management  menyampaikan rasa hormat dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemegang Saham serta Dewan Komisaris atas dukungan yang ditunjukkan untuk kemajuan Perseroan sehingga seluruh elemen Perseroan terus bersemangat untuk menunjukkan kinerja yang terbaik.

Board of Management  juga memberikan penghargaan yang tinggi kepada pelanggan dan mitra kerja yang telah memberikan kepercayaan penuh terhadap PTPN IX serta menjadi bagian penting dalam pencapaian kinerja perusahaan.

Namun tak lupa dan paling utama Board of Management memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas komitmen dan kerja keras seluruh jajaran Manajemen dan karyawan yang telah menunjukkan kinerja terbaik bagi perusahaan.

Demikian Laporan Tugas atas pelaksanaan dan pengelolaan usaha selama tahun 2021.

Atas nama Board of Management

PT Perkebunan Nusantara IX