PT Perkebunan Nasional membuka kesempatan menjadi bagian dari kami untuk posisi:
1. IT Programmer
2. IT Networking
3. Landscape/Tata Ruang
Daftarkan diri anda melalui:
>>> <<<
PT Perkebunan Nasional membuka kesempatan menjadi bagian dari kami untuk posisi:
1. IT Programmer
2. IT Networking
3. Landscape/Tata Ruang
Daftarkan diri anda melalui:
>>> <<<
Semarang, PT Perkebunan Nusantara IX meningkatkan potensi pendapatan dari komoditas kayu sebagai wujud optimalisasi aset yang dimiliki. Salah satunya dengan dengan menggandeng CV Hendika Putra Mandiri melalui komitmen Bersama (MoU) yang dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Desember 2020 di Ruang Hevea Kantor Direksi Semarang.
Komitmen bersama mengenai Rencana Kerja Sama Usaha Kayu Olahan Sengon ini ditandatangani oleh Direktur PTPN IX – Tio Handoko dan Direktur CV Hendika Putra Mandiri Billy Hendika disaksikan oleh jajaran Pemangku Jabatan Puncak PTPN IX. Dalam sambutannya Tio Handoko berharap kemitraan yang terjalin dapat memberikan nilai tambah bagi ke dua belah pihak dengan tetap memperhatikan legalitas serta keberlanjutan lingkungan dan perusahaan.
CV Hendika Putra Mandiri bergerak dalam bidang Industri kayu lapis dan perdagangan besar perkayuan akan memanfaaatkan asset komoditas kayu yang di produksi oleh PTPN IX khususnya di Kebun Merbuh – Kab. Kendal dan Kebun Siluwok – Batang. Tio melanjutkan, PTPN IX membuka pintu selebar -lebarnya kepada para mitra yang tertarik bekerjasama tentu dengan arahan strategis Holding Perkebunan selaku Induk PTPN IX.
Tidak hanya fokus terhadap komoditi yang selama ini dikelolanya, namun PTPN IX sebagai salah satu Perusahaan perkebunan terbesar di Jawa Tengah tersebut juga punya perhatian yang tinggi terhadap pelestarian budaya Jawa Tengah. Hal tersebut dapat disaksikan pada penyelenggaraan acara “Gora Swara Nusantara”, tanggal 10 November 2020 sampai dengan tanggal 13 November 2020 bertempat di Home Stay Gondang Winangoen PG Gondang Baru, Kabupaten Klaten
Ikonik, kata pertama yang disampaikan oleh rombongan Pjs Bupati Klaten Dr. Ir. Sujarwanto Dwiatmoko, Msi saat memasuki Home Stay Gondang Winangoen yang sebelumnya digunakan sebagai Rumah Dinas Manager PG Gondang Baru. Lebih lanjut Sujarwanto menambahkan bahwa PG Gondang Baru memiliki perjalanan sejarah yang tidak bisa dilepaskan dari Kabupaten Klaten.
Pada kesempatan yang sama Direktur PTPN IX yang diwakili Manager PG Tasikmadu Afd. PG Gondang Baru Walyanto menyampaikan bahwa PTPN IX peduli terhadap lingkungan dan kesenian. di Kabupaten Klaten karena menurutnya Kabupaten Klaten memiliki potensi Geo Heritage yaitu berada diantara 2 kota pariwisata terbesar yaitu Surakarta di Propinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Acara “Gora Swara Nusantara” yang berisi Kirab Manten Tebu, Jagongan Klaten, Diskusi Klaten dan Puncak Gora Swara Nusantara tersebut terbilang sukses karena selain dihadiri masyarakat Klaten namun juga partisipasi Instansi terkait sangat besar.
Semarang – PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Induk Holding Perkebunan melakukan penyaluran dana program Bina Desa melalui anak Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX pada hari Jumat 23 Oktober 2020. Penyerahan dilaksanakan di ruang Hevea Kantor Direksi Semarang, dan diserahkan oleh Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan – Wahyudi mewakili Direksi.
Dalam acara penyaluran dana Bina Desa tersebut, Holding Perkebunan menyalurkan sebanyak Rp 231.000.000 juta rupiah ke berbagai pihak khususnya di wilayah Jawa Tengah. Program bersifat bantuan langsung berupa hibah baik dalam bentuk dana maupun fisik sesuai dengan permintaan masyarakat. Program menjangkau seluruh Kota dan Kabupaten di Indonesia. Program Bina Lingkungan membantu masyarakat untuk dapat mencapai kesejahteraan dan kondisi sarana fasilitas umum yang lebih layak.
Wahyudi dalam sambutannya menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat di lingkungan kerja perusahaan Holding Perkebunan Nusantara khususnya di Jawa Tengah.
Adapun dana yang diserahkan sebesar Rp. 231.000.0000 dibagi kepada beberapa pihak dan lembaga sebagai berikut:
Semarang – Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) M. Abdul Ghani melaksanakan beberapa kegiatan dalam kunjungan kerja ke Jawa Tengah pada hari Kamis (15/10/2020). Dalam kunjungan tersebut Direktur Utama melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) yang diwakili oleh Ketua Umum Roy N. Mandey serta disaksikan langsung oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Hotel Novotel.
Dalam MoU tersebut berisi rencana kerjasama distribusi dan pemasaran produk ritel PTPN Group, kerjasama ini dilakukan untuk memanfaatkan potensi produk, kemampuan teknologi dan fasilitas yang dimiliki, sehingga diharapkan mampu membawa produk-produk ritel PTPN Group merambah lebih luas ke pasar nasional dan internasional.
Selanjutnya, Direktur Utama bersama Direktur Umum – Seger Budiarjo di dampingi Direktur PTPN IX Tio Handoko menghadiri Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Mewujudkan Sukses Giling 2021 Dengan Kinerja Optimal” di Kampoeng Kopi Banaran, dalam FGD yang dihadiri oleh Pemangku Jabatan Puncak dan Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara IX (SPBUN N IX) tersebut Direktur Utama memberikan arahan bahwa sukses atau tidaknya giling 2021 tidak lepas dari bagaimana membangun hubungan sinergi yang baik antara manajemen dengan Serikat Pekerja sebagai mitra strategis.
Selepas menghadiri FGD, Direktur Utama berkesempatan menyaksikan penandatanganan MoU antara PTPN IX dengan beberapa Mitra Bisnis, dalam pengembangan bisnis Agrowisata dan Tambak Udang. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur PTPN IX Tio Handoko dengan Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh dan Direktur PT. Pasdesa – Chandra Dewi Kartika di hadapan Direktur Utama PTPN III (Persero), Direktur Umum PTPN III (Persero) dan Dewan Komisaris PTPN IX.
Ada sesuatu yang berbeda dalam penyelenggaraan upacara memperingati hari pahlawan yang ke 72 pada tanggal 12 Nopember 2018, di Kantor Direksi PTP Nusantara IX, meski dilaksanakan setelah tanggal tersebut. Semangat perjuangan dan jiwa kebersamaan sungguh terasa dalam jiwa setiap peserta upacara. Hal ini sejalan dengan semangat perubahan yang sudah dicanangkan serta dikumandangkan oleh segenap Jajaran Direksi dan karyawan untuk melakukan tranformasi bisnis, demi keberlangsungan usaha perkebunan dan meraih kejayaan PTPN IX. Dengan tiga pilar transformasi bisnis yang sudah menjadi tekad seluruh karyawan PTPN IX untuk menuju perubahan bisnis sebagai bagian dari perubahan yang dilakukan. Disiplin,Bersama, Berubah, merupakan tiga pilar gerakan transformasi Bisnis PTPN IX, tahun 2018 ini.
Sebagai titik awal suatu gerakan peningkatan kedisiplinan baik waktu maupun alat kerja dan kebersamaan dalam gerak langkah maju untuk mencapai target dan tujuan perusahaan, serta perubahan yang mendasar oleh setiap karyawan, dalam bentuk budaya kerja yang berkesinambungan. Tidak lagi menuntut apa yang dapat diberikan perusahaan untuk karyawan tetapi apa yang bisa karyawan berikan dan lakukan untuk kemajuan perusahaan. Melalui momentum semangat kepahlawanan komitmen bersama karyawan PTPN IX dibawah panji transformasi, siap mengawal, mendukung dan ikut berperan dalam setiap gerakan perubahan. (Humas/Tris.2018)
Namun, pengusaha UMKM masih memiliki kesempatan mendapatkan pinjaman permodalan yang berasal dari Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pengusaha UMKM belum banyak yang tahu tentang PKBL. Program ini merupakan bagian dari peran BUMN membantu meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat. Untuk mensukseskan salah satu program BUMN ini, maka PTPN IX selalu berperan dalam pengembangan dan pendampingan yang berkelanjutan terhadap mitra binaan dilingkungan kerja perusahaan. Dengan mengadakan pelatihan bidang managemen keuangan dan pemasaran usaha kecil dan menengah, sekaligus ikut mempromosikan produk yang dihasilkan oleh industri menengah tersebut.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau langsung kondisi proyek Tol Trans Jawa yang akan beroperasi pada akhir 2018 bersama sejumlah Direksi BUMN pada hari Senin (12/11/18). Peninjauan dilakukan Rini dengan berkendara menempuh rute Surabaya sampai dengan Jakarta sekaligus meninjau sejumlah titik antara lain Jembatan Kali Kuto, Jembatan Kali Kenteng dan Rest Area yang terletak di KM 360 B dan KM 260 B.
Turut serta dalam rombongan tersebut Direktur Utama sejumlah BUMN dari PT Jasa Marga, PT Pertamina, PT Waskita Karya serta PT Perkebunan Nusantara Holding. Menteri Rini yang juga didampingi pejabat eselon 1 Kementerian BUMN meninjau titik rest area yang dikerjasamakan dengan sejumlah BUMN seperti Jasa Marga, Waskita Karya, Adhi Karya, Wijaya Karya, PTPP, BNI, Mandiri, BRI, BTN, Pertamina, Telkom, PNM dan PTPN Holding.
“Tol Trans Jawa adalah jalur yang dinantikan lebih dari 20 tahun, karena memang sudah dicanangkan sejak lama. Tol Trans Jawa mulai dari Merak sampai Surabaya harus bisa diresmikan pada Desember 2018, hingga kemudian tersambung sampai dengan Banyuwangi,” ujar Rini
Holding Perkebunan melalui PT Perkebunan Nusantara IX bersama PT PP (Persero) akan bekerjasama mewujudkan rest area di KM360 B dan KM 260 B. Rest area KM 360 B terletak di Kabupaten Batang yang merupakan wilayah dari unit kebun Siluwok, sedangkan Rest area KM 260 B akan berdiri di ex PG Banjaratma yang terletak di Kabupaten Brebes.
Tanaman sereh wangi sebagai salah satu penghasil minyak atsiri atau sering disebut minyak terbang (volatile), merupakan hasil metabolit sekunder dalam tumbuhan. Indonesia salah satu penghasil minyak atsiri terbesar di dunia, dimana saat ini terdapat sekitar 40 jenis minyak atsiri. 20 jenis diantaranya adalah minyak potensial dan telah berkembang di pasar yang bernilai ekonomi tinggi. Minyak atsiri dapat dihasilkan melalui proses penyulingan terhadap akar, kulit batang, daun, bunga dan biji. Tumbuhan yang menghasilkan minyak atsiri salah satu contohnya adalah Sereh Wangi (cymbopogon nardus L Randle).
Dari penyulingan daunnya diperoleh minyak serai wangi yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama Citronella Oil. Minyak serai wangi Indonesia dipasaran dunia terkenal dengan nama “Citronella Oil of Java”. Peranan komoditas ini sangat besar sebagai sumber devisa dan pendapatan serta penyerapan tenaga kerja. Produksi minyak serai wangi di Indonesia dihasilkan dari Nangroe Aceh Darussalam, Jawa Barat, Jawa Timur dan Lampung. Minyak serai wangi diperoleh dari tanaman serai wangi yang mengandung senyawa sitronellal sekitar 32 – 45%, geraniol 10 – 12%, sitronellol 11 – 15%, geranil asetat 3 – 8%, sitronellal asetat 2 – 4% dan sedikit mengandung seskuiterpen serta senyawa lainnya.
Sereh wangi merupakan komoditi atsiri yang sangat prospektif. Permintaan minyak sereh wangi cukup tinggi dan harganya stabil serta cenderung meningkat. Uniknya pembudidayaanya tidak terlalu rumit serta tanaman ini dapat hidup dilahan-lahan marginal.. Pada hal permintaan cukup besar, karena kebutuhan pasar selalu meningkat 3 – 5% per tahun. Negara pengimpor minyak serai wangi Indonesia yaitu Singapura, Jepang, Australia, Meksiko, India, Taiwan, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman dan Spanyol. Konsumsi minyak serai wangi dunia mencapai 2.000-2.500 ton dan baru terpenuhi 50 – 60% saja. China sebagai negara produsen utama hanya mampu memasok 600 – 800 ton per tahun. Sedangkan Indonesia baru dapat memenuhi 200 – 250 ton dari pemintaan minyak serai wangi per tahun.
Sejalan dengan semangat transformasi bisnis yang digaungkan oleh PTPN IX, diantaranya adalah pengembangan budidaya sereh wangi sebagai penghasil laba selain komoditas pokok. Namun untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang nantinya bertugas mengelola budidaya sereh wangi ini perlu dilakukan pemberian ketrampilan dan pengetahuan mengenai sereh wangi. Melihat peluang ini PTPN IX melalui salah satu Proyek Pengembangan Rencana Strategisnya mengadakan pembekalan bagi karyawan tentang seluk beluk sereh wangi. Bertempat di Kebun Siluwok, acara dilaksanakan selama 2 hari tanggal 31 Oktober 2018 sampai dengan 1 Nopember 2018. Harapan besar dari pengembangan dan penanaman sereh wangi ini bagi PTPN IX, merupakan sumber pendapatan yang lain dari komoditas pokok. (Humas.N9.Tris)
Perkembangan teknologi informasi menuntut setiap pelaku usaha untuk melakukan transformasi bisnis. Hal tersebut karena perkembangan teknologi mendorong kompetisi bisnis yang semakin ketat serta perubahan perilaku konsumen. Pelaku usaha yang tidak mampu atau bahkan tidak mau melakukan transformasi bisnis maka harus siap-siap menghadapi terjangan gelombang disrupsi. Menghadapi fenomena seperti saat ini PTPN IX sedang merancang perubahan besar-besaran baik dari sisi internal dan perluasan ranah bisnis untuk sisi eksternalnya.
Pencanangan genderang transformasi bisnis dilaksanakan pada hari Senin 5 November 2018 yang baru lalu, bertempat di Kampoeng Kopi Banaran, Bawen, Kab.Semarang, Jawa Tengah, dibuka dengan istigosah bersama dimulai pukul 19.00 wib dan dihadiri seluruh jajaran Komisaris, Direksi, Pejabat Puncak dan Manager, beserta karyawan PTPN IX.
Mengangkat tema Disiplin, Bersatu, Berubah, acara kali ini menekankan secara langsung kepada seluruh jajaran Komisaris, Direksi, Pejabat Puncak dan Manager, beserta karyawan PTPN IX, berkomitmen untuk mendukung dan melaksanakan trasnformasi bisnis di lingkungan PTPN IX. Hal ini sangat diperlukan, karena PTPN IX memiliki beberapa bentuk transformasi bisnis yang dicanangkan seperti penanaman serai wangi, pabrik playwood, produksi pupuk organik, pabrik SIR, penanaman udang Vaname, pengembangan Rest Area dan masih banyak lagi. Dari ranah teknologi, PTPN IX juga melakukan banyak optimasi dalam rangka menunjang transformasi bisnis yang dilakukan seperti penerapan smart presency, dashboard online, disposisi online, rekap online, marketing online, dan digitalisasi sistem yang ada.
Dengan optimasi yang dilakukan oleh PTPN IX akan membawa kesejahteraan bagi semua yang terlibat di dalamnya, karena transformasi bisnis dengan syarat dan prasyaratnya tidak memakan waktu yang sebentar, hitungannya tahunan. Jika di tengah jalan sudah patah semangat maka transformasi bisnis kemungkinan besar akan gagal. Dukungan dari semua lini di perusahaan sangat berpengaruh, terhadap keberhasilan transformasi yang dilakukan. (Humas-Yeni.USM)
Perkebunan Nusantara IX saat ini memiliki wilayah kerja di Provinsi Jawa Tengah mengelola komoditi utama perusahaan yaitu karet, gula, tetes, teh dan kopi. Mengelola kebun sebanyak 15 unit, 8 Pabrik Gula, 1 Unit Wisata Agro dan 1 Unit Produksi dan Pemasaran Produk Hilir. Sejalan dengan perubahan lingkungan bisnis perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX melakukan transformasi bisnis dalam unit kebun dan non kebun. Transformasi bisnis di unit kebun antara lain penanaman tebu sendiri di lahan HGU hasil konversi dari tanaman karet untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tebu.
JL MUGAS DALAM (ATAS) SEMARANG 50243 TELP 024 8414635 FAX 024 8449082
JL RONGGOWARSITO NO 164 SURAKARTA TEL 0271 644220 FAX 0271 642028
email : sekper@ptpn09.com | www.ptpnix.co.id