Doc.Humas/N9.2018

Sebagai langkah kongkrit dalam pengelolaan industri gula menuju transformasi industri gula modern, PT Perkebunan Nusantara IX selalu berbenah dan berproses, melalui pekerjaan revitalisasi Pabrik Gula. Salah satunya telah dilakukan di PG Mojo Sragen. Meskipun sampai dengan saat ini masih terus berlangsung, diharapkan PG. Mojo Sragen siap untuk melayani petani tebu pada musim giling tahun 2019. Dalam proses revitalisasi ini PT. Perkebunan Nusantara IX mendapatkan dana PMN tahun anggaran 2015. Karena proses pengadaan kontraktor EPCC-nya sedikit terjadi keterlambatan, sehingga PG. Mojo Sragen baru bisa memulai pekerjaan revitalisasi setelah musim giling tahun 2017 dan Target mechanical completion diharapkan selesai pada bulan Oktober 2018.

 

Doc.Humas/N9.2018

 

Performance giling PG. Mojo Sragen tahun 2018 belum mencapai kinerja yang diharapkan karena beberapa alat revitalisasi masih memerlukan penyempurnaan dan koneksi dengan peralatan eksisting memerlukan penyesuaian.Adapun peralatan yang dipasang diantaranya: ketel tekanan tinggi, steam turbine generator, alat pengerjaan pendahuluan, penggerak gilingan, evaporator, vacuum pan, centrifugal, sugar dryer, dan timbangan gula sudah pada tahap penyelesaian. Saat ini revitalisasi PG. Mojo Sragen telah memasuki tahap mechanical completion (tahap percobaan peralatan secara individu maupun secara keseluruhan) dan diharapkan untuk persiapan giling PG. Mojo  Sragen tahun 2019 dengan dapat dicapai performance yang optimal.

 

 

Kondisi ini menimbulkan keresahan dikalangan petani tebu wilayah Sragen. Menanggapi situasi ini pihak manajemen PTP Nusantara IX Pada hari Kamis, tanggal 27 September 2018 bertempat di PG. Mojo Sragen, telah mengadakan kesepakatan dengan petani tebu wilayah Kabupaten Sragen yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTRI). Sebagai langkah untuk memastikan bahwa petani tebu tidak ada yang dirugikan akibat mundurnya revitalisasi PG. Mojo Sragen. Perkebunan Nusantara IX sepakat bertanggung jawab dan menjamin penuh untuk membayarkan gula petani dengan harga Rp 9.700,- (sembilan ribu tujuh ratus rupiah) sesuai dengan harga pembelian pemerintah melalui Bulog dengan syarat gula bersertifikat SNI.Saat ini revitalisasi PG. Mojo Sragen telah memasuki tahap mechanical completion (tahap percobaan peralatan secara individu maupun secara keseluruhan) untuk mempersiapkan giling PG. Mojo  Sragen tahun 2019 dengan performance yang optimal.