Blog

“Masih ada gejolak hingga akhir tahun karena adanya perlambatan pertumbuhan permintaan dalam negeri dan berlanjutnya tekanan terhadap harga komoditas serta penerimaan ekspor,” kata Ekonom Utama Bank Dunia, Ndiame Diop, dalam pemaparan di Jakarta, Selasa.

Ndiame mengatakan, Indonesia harus melakukan penyesuaian terhadap tekanan ekonomi yang terus berlanjut, seperti perlambatan pertumbuhan pada triwulan I dan rencana penarikan Quantitative Easing, untuk mengamankan stabilitas ekonomi makro.

“Menjaga kebijakan ekonomi makro yang fleksibel tetapi dapat diprediksi dan dikomunikasikan dengan baik akan membantu Indonesia melalui masa yang penuh ketidakpastian,” katanya.

Ia menambahkan prospek ekonomi yang melemah diikuti dengan indikasi perlambatan pertumbuhan investasi serta menurunnya kepercayaan konsumen sebagai dampak dari perubahan kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan inflasi tinggi.

“Koreksi terhadap pasar saham akhir-akhir ini juga membebani permintaan dalam negeri dan membuat prospek ekonomi melemah hingga sisa akhir tahun 2013,” kata Ndiame.

Namun peningkatan harga BBM bersubsidi akan membantu memperkecil defisit APBN 2013 dengan proyeksi penghematan Rp42 triliun dan mendorong peningkatan belanja untuk program bantuan sosial.

“Pemberian kompensasi ini akan membantu target penurunan kemiskinan dari pemerintah, yang diproyeksikan sebesar 9,4 persen pada Maret 2014,” katanya.

Meski perekonomian Indonesia diprediksi kembali meningkat pada 2014, Ndiame menjelaskan, masih ada risiko perlambatan yang lebih kuat karena pelemahan harga komoditas yang masih berlanjut.

“Penurunan harga komoditas yang lebih besar merupakan risiko yang signifikan dengan kaitannya terhadap pendapatan dalam valuta asing, keuntungan dunia usaha dan kegiatan investasi,” ujarnya.

Saat ini harga komoditas utama Indonesia pada umumnya telah menurun dan berada pada tingkat 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan harga tertinggi pada 2011.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengajak Direktur Utama, Komisaris Utama, Ketua Dewan Pengawas, dan para pimpinan unit/divisi IT seluruh BUMN membahas daya saing dan transformasi bisnis BUMN melalui teknologi informasi.”Pengelolaan TI perlu disertai peningkatan kompetensi sumber daya di BUMN. Teknologi informasi dapat memfasilitasi perubahan ke arah lebih baik, penerapan TI dalam transformasi bisnis BUMN tidak akan berjalan baik tanpa dukungan dan komitmen pimpinan perusahaan,” kata Wakil Menteri BUMN Mahmuddin Yasin saat membuka acara Business Executive Gathering 2013 Kementerian BUMN & BUMN dengan tema ‘Teknologi Informasi Menyukseskan Transformasi Bisnis’ di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (1/6/2013).

Mahmuddin mengatakan, masterplan TI dibutuhkan untuk pengembangan dan pemanfaatan TI di masing-masing BUMN sehingga selaras dengan strategi bisnis jangka panjang, menengah, dan pendek perusahaan BUMN.”Setiap BUMN diwajibkan untuk membuat masterplan TI paling lambat Februari 2015 sedangkan untuk tata kelola TI, setiap BUMN diharuskan mencapai target minimal maturity level 3 dalam 5 tahun ke depan,” terangnya.

Kebijakan ini, kata dia, untuk mendorong BUMN dalam meningkatkan daya saing bisnisnya termasuk untuk menyukseskan transformasi bisnis agar mampu bersaing di era persaingan bisnis ke depan.”Setiap pimpinan BUMN terutama Dirut dan Komut harus memahami dan menyadari akan pentingnya teknologi informasi dalam mendukung pengelolaan BUMN,” ujarnya.Dalam acara ini, dihadiri juga oleh CEO Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, CEO BRI Sofyan Basyir, dan CEO PT KAI Ignasius Jonan

Jakarta, Kompas-Kementerian Badan Usaha Milik Negara mendesak agar seluruh BUMN meningkatkan implementasi teknologi informasi dalam rangka peningkatan daya saing dan transformasi bisnis BUMN. Beberapa BUMN yang telah memanfaatkan teknologi informasi dalam bisnisnya terbukti mendatangkan keuntungan yang sangat besar.

”Teknologi informasi (IT) dapat memfasilitasi perubahan kearah yang lebih baik. Namun teknologi informasi tidak dapat menciptakan perubahan sendiri. Harus ada dukungan dan komitmen pimpinan perusahaan, yakni dewan komisaris, dewan pengawas, dan direksi,” kata Mahmuddin Yasin, Wakil Menteri BUMN saat membuka Pertemuan Bisnis Eksekutif Kementerian BUMN dan BUMN, di Jakarta, Senin (1/7).

Pimpinan perusahaan ini, ditambahkan Yasin, memegang peranan penting untuk memulai inisiatif perubahan, mulai dari pembuatan kebijakan, keputusan investasi IT, hingga pengawasan dalam implementasi dan pengelolaan IT. ”Diharapkan dengan penerapan yang baik, maka target level kematangan dari tata kelola IT BUMN dalam lima tahun ke depan mencapai level 3, sesuai dengan level kematangan yang ditetapkan,” ujar Yasin.

Sementara itu, Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, mengatakan, penerapan IT di jajaran kereta api berhasil menghapuskan praktik calo dalam pembelian tiket kereta api. ”Segala upaya sudah dilakukan, dari meminta bantuan aparat keamanan, baik polisi maupun TNI, tetapi tidak berhasil. Karyawan saya yang semuanya beragama, ternyata juga belum berhasil menghapuskan praktik calo tiket. Setelah dengan IT, calo hilang semua,” kata Jonan.

Sementara, Sofyan Basir, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, mengatakan, fasilitas IT telah membuat perusahaannya bisa melayani masyarakat hingga ke pelosok pedesaan. ”Kredit juga bisa disalurkan hingga ke desa-desa. Pengiriman uang juga bisa dilakukan seketika. Dengan demikian, terjadi pertumbuhan di daerah-daerah pelosok,” kata Sofyan.

Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto melakukan konferensi video untuk meresmikan ERP Go Live di Than Long Cement Company (TLCC) di Vietnam.

”Dengan penerapan enterprise resource planning (ERP) ini, maka pengelolaan operasional dan keuangan TLCC akan terintegrasi dengan sistem IT Semen Indonesia. Dengan demikian, sebagai induk, Semen Indonesia akan dengan mudah melakukan monitoring dan kontrol terhadap tata kelola di anak perusahaan,” kata Dwi.

Sumber Kompas

Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan kapitalisasi pasar perusahaan plat merah bisa tembus Rp 7.000 triliun. Saat ini, dari 142 perusahaan pelat merah ini baik yang listed maupun non listed kapitalisasi pasarnya baru sekitar Rp 3.500 triliun. Wakil Menteri BUMN Mahmuddin Yasin mengatakan, kapitalisasi pasar BUMN terus meningkat. Sekitar 5-6 tahun lalu, kapitalisasi pasar BUMN masih di angka Rp 200 triliun.

“Itu saja belum seluruhnya masuk nilai kapitalisasi pasar. Diharapkan dengan tranformasi bisnis baik dari segi manajemen sumber daya manusia (SDM), teknologi informasi dan good corporate governance (GCG), nilai pasar bisa menembus dua kali lipatnya,” kata Mahmuddin dalam acara Business Executive Gathering 2013 Kementerian BUMN dan BUMN di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (1/7/2013). Mahmuddin mencatat, masing-masing perusahaan pelat merah ini membukukan nilai aset yang berbeda-beda dari aset yang terendah Rp 50 miliar sampai dengan Rp 729 triliun dengan nilai aset tertinggi yaitu PT Hotel Indonesia Natour (Persero).

“Masing-masing BUMN yang sahamnya dimiliki negara wajib menerapkan transformasi bisnis di bidang teknologi informasi demi meningkatkan bisnis perseroan. Tidak ada alasan bagi BUMN untuk tidak menerapkan IT sebagai modal kemajuan usaha,” terangnya. Dia menjelaskan, untuk mendorong BUMN dalam meningkatkan daya saing bisnisnya perlu diterapkan sistem teknologi informasi termasuk untuk menyukseskan transformasi bisnis agar mampu bersaing di era persaingan bisnis ke depan.

“Setiap BUMN diwajibkan untuk membuat masterplan TI paling lambat Februari 2015 sedangkan untuk tata kelola TI, setiap BUMN diharuskan mencapai target minimal maturity level 3 dalam 5 tahun ke depan,” terangnya.

(ang/ang)

Menteri BUMN (Dahlan Iskan) “menyadap” karet di Kebun Batujamus

Kamis 27 Juni 2013 Menteri BUMN Dahlan Iskan singgah dan menginap di Kebun Batujamus, rombongan yang datang dari Jakarta di terima Dirut PTPN IX (Persero) Adi Prasongko didampingi Administratur Agus Hargiyanto.

Acara yang diawali makan malam dan ramah tamah dengan karyawan – karyawati  berlangsung hangat , apalagi di iringi dengan alunan gending jawa semakin menambah suasana dingin kebun karet yang terletak di lereng Gunung Lawu tersebut menjadi  hangat, foto bersama karyawan menjadi penutup acara malam itu sebelum Menteri  BUMN Dahlan Iskan beristirahat di Mess Karyawan PTPN IX (Persero).

Dahlan Iskan bersama Administratur Kebun Batujamus , Ir. Agus Hargiyanto (2 dari kanan Dahlan Iskan) beserta Karyawan Kebun Batujamus

Pagi buta setelah melakukan sholatsubuh, , Dahlan Iskan menyempatkan diri untuk masuk ke kebun karet, berbaur dengan para penyadap.Di kebun telah menanti ribuan karyawan karyawati untuk menyambut Menteri BUMN , didampingi Bupati Karanganyar Rina  Iriani Dirut PTPN IX Adi Prasongko jajaran Direksi  serta  Pejabat Puncak. Setelah menerima penjelasan teknis menyadap, Dahlan Iskan  mengajak Bupati Karanganyar  untuk berlomba  menyadap serta mengadakan lomba menyadap sambil  menyanyi yang diikuti karyawan .

“ Ini pengalaman masuk kebun karet dan nderes pertama kali ” , Ujar Dahlan Iskan. Apresiasi di berikan Menteri BUMN buat para penyadap karena ternyata susah untuk menyadap pohon karet.

Menu tradisonal yang disediakan menjadi menu keakraban bersama pagi itu .

Rabu, 26 Juni 2013 PTPN IX (Persero) menggelar acara khitanan massal. Acara tersebut merupakan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) tahun 2013 serta yang merupakan agenda rutin tahunan. Dan sebanyak + 100 anak telah terdaftar sebagai calon peserta khitan yang berasal dari Semarang, Ungaran dan Demak. Bersamaan dengan acara khitan tersebut juga diselenggarakan donor darah dengan peserta karyawan PTPN IX yang ada di Kantor Direksi Semarang serta dan Unit Kerja terdekat seperti Kebun Ngobo (Ungaran), Getas (Salatiga), Sukamangli dan Merbuh (Kendal) serta Siluwok (Batang).

Adi Prasongko selaku Direktur Utama mengucapkan terima kasih bahwa acara ini mendapatkan perhatian yang besar dari masyarakat dan berharap acara seperti ini dapat bermanfaat dan dilaksanakan secara berkesinambungan. Selain Program CSR maka bentuk kepedulian lain PTPN IX diwujudkan dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Dimana untuk Program Kemitraan secara akumulasi s/d Triwulan I tahun 2013  telah membina  1.374 mitra binaan se-Jawa Tengah dengan nilai mencapai 23,9 M,  sedangkan Program Bina Lingkungan disalurkan pada berbagai sektor antara sarana & prasarana lingkungan, bidang pendidikan, bantuan bencana alam, bidang kesehatan, sarana ibadah dan bantuan pelestarian alam serta BUMN Peduli, yang sampai dengan Triwulan I tahun 2013 mencapai 13 M.

Selanjutnya ada wacana bahwa sesuai kebijakan dari Kementerian BUMN maka Program Kemitraan selanjutnya akan  dikelola oleh PT. PNM (PT. Permodalan Nasional Madani), adapun Program Bina Lingkungan tetap dikelola oleh Perusahaan masing-masing.

Oleh karena nilai manfaatnya yang sangat besar  maka program CSR akan terus dikembangkan sebagai bentuk kepedulian perusahaan. Untuk itu Adi Prasongko mengajak seluruh karyawan untuk terus meningkatkan kinerja di berbagai bidang baik dalam core bisnis maupun dalam industri hilir dan agrowisata. Core bisnis PTPN IX berupa pengelolaan komoditi karet, gula pasir, kopi dan teh merupakan ujung tombak dalam peraihan laba Perusahaan, namun demikian keberadaan produk hilir dan agrowisata juga memberikan kontribusi yang positip. Sampai saat ini produk hilir yang dikelola PTPN IX berupa gula kemasan, kopi bubuk dan teh celup sedangkan sektor agrowisata juga sudah tersebar di berbagai tempat antara lain Kampoeng Kopi Banaran di Kabupaten Semarang, Banaran 9 Coffee & Tea yang tersebar di Gemawang, Colomadu, Semarang dan Cilacap, agrowisata Kebun Kaligua di Brebes, Agrowisata Kebun Semugih dan Kebun Jollong, Taman Wisata anak-anak Sondokoro di Karanganyar serta wisata lokomotif di berbagai Pabrik Gula.

Kinerja PTPN IX (Persero) sampai dengan bulan Mei 2013 penjualan ekspor dan lokal mencapai Rp. 348 M, yang terdiri dari penjualan ekspor Rp. 106 M, penjualan lokal Rp. 242 M, laba sampai dengan bulan Mei Rp. 39 M, yaitu perolehan dari komoditi Karet dan Kopi, sedangkan komoditi Gula Pasir baru dalam masa giling sedangkan komoditi Kopi masih belum panen.

Negara tujuan ekspor antara lain Taiwan, China, Perancis, Jepang, Inggris, Polandia, Malaysia dsb

Untuk sector produk hilir dan agrowisata sampai dengan Mei 2013 memberikan kontribusi sebesar Rp. 8 M.

Dalam penyelenggaraan CSR tahun 2013 ini PTPN IX bekerjasama dengan Lazis Jateng, Rumah Sakit Romani dan PMI Kota Semarang. Dan acara yang dimulai sejak jam 08.00 tersebut dihadiri Pemangku Jabatan Puncak dan karyawan/karyawati yang ada di Kantor Direksi.

Humas

Semarang, Semester 2 tahun 2013 merupakan tantangan besar bagi PTPN IX dengan fluktuasi harga komoditas yang cenderung turun di semester 1. Dengan tidak stabilnya harga komoditas, menyebabkan revenue dari penjualan berbagai perusahaan perkebunan menjadi turun dan tidak terkecuali dengan PTPN IX.

Dalam rangka mengantisipasi fluktuasi harga komoditas, manajemen PTPN IX melaksanakan rapat RKO (Rencana Kerja Operasional) untuk semester 2 mendatang. RKO ini merupakan breakdown dari RKAP 2013 yang telah disusun dan telah mendapat revisi dari Kementerian BUMN.

Semoga RKAP 2013 dapat terlampui oleh PTPN IX…

Sehubungan dengan proses seleksi karyawan PTPN IX,  terlampir disampaikan pengumuman Peserta Seleksi Tahap Akhir (Pemeriksaan Kesehatan) Calon Karyawan PTPN IX

Selamat…

[gview file=”http://ptpnix.co.id/wp-content/uploads/Scan_Doc0033.pdf”]

Wonogiri, Menteri BUMN melaksanakan kunjungan kerja ke Wonogiri dengan didampingi oleh Direksi PTPN IX dan Administratur Kebun Batujamus. Dalam kunjungannya Menteri BUMN melaksanakan kegiatan senam bersama di alun-alun Kabupaten Wonogiri yang diikuti oleh Bupati Wonogiri,  Muspida Wonogiri dan  ratusan peserta dari masyarakat Wonogiri.

Kegiatan senam tersebut dipimpin langsung oleh Menteri BUMN sebagai instruktur senam, sementara itu karyawan dan karyawati dari PTPN IX khususnya yang berdekatan dengan kabupaten wonogiri juga ikut memeriahkan senam bersama menteri tetrsebut.

Senam bersama Menteri dilaksanakan selama 1,5 jam dan dilanjutkan dengan ramah tamah dan foto bersama.

fr/shj.2013

Semarang (3 Mei 2013), perubahan estafet kepemimpinan di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) terus dilaksanakan seiring dengan masa purna tugas yang dilalui oleh para senior. Bertempat di gedung serbaguna Kantor Direksi PTPN IX (Persero) semarang dilaksanakan prosesi serah terima jabatan Pejabat Puncak oleh Direksi PTPN IX (Persero) , yaitu jabatan Sekretaris Perusahaan dari Didit Heru Setiawan kepada Fakhrur Rozi dan Administratur Kebun Ngobo dari Setiyadi Catur Atmanto kepada Petrus Budiman, kedua pengganti tersebut mendapat promosi dari Direksi PTPN IX (Persero)

Dalam sambutannya Direktur Utama PTPN IX (Persero), Adi Prasongko menyampaikan perlunya kerja keras dari semua pihak di seluruh jajaran manajemen PTPN IX dikarenakan fluktuasi harga yang belum menggembirakan, sisi produktivitas di kebun agar terus diupayakan mencapai RKAP tahun 2013.

Tak lupa Direksi menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya atas segala kerja keras dan dukungannya serta memberikan apresiasi kepada yang memasuki masa purna tugas atas dedikasi yang tinggi terhadap kemajuan PTPN IX (Persero).

Sukses selalu untuk PTPN IX (Persero)

Shj. 2013