Seperti di daerah-daerah lain di Jawa, Pabrik Gula (PG) milik PTPN IX juga menjalankan tradisi kirab pengantin tebu, sebagai simbol dimulainya musim giling.

Pekalongan,  Jum’at 22 Mei 2015 PG Sragi mengadakan selamatan giling. Rangkaian acara selamatan giling bukan semata ucapan syukur dan seremonial saja, melalui acara tersebut seluruh karyawan  PG memohon kepada Sang Pencipta agar diberi kelancaran dan keselamatan dalam proses giling hingga mencapai target yang direncanakan.

Pengantin Tebu dikirab dalam acara Selamatan Giling di PG. SragiTradisi kirab pengantin tebu dilakukan hampir seluruh pabrik gula di Jawa, menandai musin giling yang biasanya dimulai pada bulan Mei sampai akhir giling bulan September.

Pada acara selamatan giling tersebut,  PG Sragi melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti ziarah di sesepuh Sragi, Jalan Sehat, Istigozah, Santunan Anak Yatim, Pengajian Umum, Midodareni, Petik Tebu, Upacara tebu temanten dan pagelaran wayang kulit.

Untuk masyarakat sekitar PG Sragi, acara selamatan  ini menjadi berkah, karena para pedagang menggelar dagangan seperti pakaian, makanan dan minuman sampai kebutuhan rumah tangga di sekitar jalan ke pabrik. Pasar musiman tersebut dikenal dengan sebutan “Cembengan”

PG Sragi berencana menggiling tebu sebanyak 313.011 Ton dari total giling tebu PTPN IX sebanyak 2.279.399  Ton.

 

Pada hari yang sama Jum’at 22 Mei 2015 juga dilaksanakan Kirab Pengantin Tebu di PG Rendeng Kudus. Selamatan giling kali ini dilaksanakan secara sederhana, semua ini bagian dari efisiensi. Selain untuk efisiensi, juga untuk  mengubah paradigma bahwa awal proses giling tidak perlu dirayakan dengan pesta besar-besaran, yang penting intinya.

 

 

 

 

Kontr. Oscar / Humas.